Selasa, 27 September 2011

TAHAPAN DALAM FAILURE ANALYSIS




  1. Pengumpulan Data
  2. Pemeriksaan Awal
  3. Pengambilan dan Pengamatan Sampel
  4. Fraktografi
  5. Pengujian dan Pemeriksaan di Laboratorium
  6. Analisa Tegangan
  7. Simulasi
  8. Analisa secara Komprehensif
  9. Formulasi Kesimpulan
  10. Penulisan Laporan 
1.      PENGUMPULAN DATA
-         Mencatat bukti temuan secara rinci dan tertulis akan sangat membantu mengungkapkan penyebab kegagalan/kerusakan yang terjadi pada komponen/mesin.
-         Pemeriksaan dan pengbongkaran alat di lapangan harus diketahui oleh semua pihak yang terlibat dan disertai dengan dokumentasi tertulis.
  1. Review Parameter Perancangan (Design Parameter)
-          Nama alat dan fungsinya
-          Detail gambar teknis teknis (stress riser)
-          Detail gambar pemasangan (assembly drawings)
-          Material : spesifikasi dan standarisasi
-          Material Testing : sertifikat, lokasi sampel, kondisi pengujian material.
-          Perlakuan pada material : Heat Treatment, Coating, Shot peening.
-          NDT
-          Manufacturer maintenance Procedures.
  1. Review Data Fabrikasi Komponen
-          Tanggal pembuatan
-          Pemasok material, nomor heat, nomor lot
-          Purchase orders
-          Metoda inspeksi ( destructive or NDT)
  1. Sejarah Kondisi Kerja (Service History)
-          Tanggal instalasi
-          Lingkungan kerja (didalam dan diluar)
ü      Temperatur : maksimum, minimum
ü      Jenis fluida : komposisi, konsentrasi pH, pengotor
ü      Kecepatan fluida, deaerasi
ü      Kecepatan putaran
ü      Prosedur start-up, prosedur shut down
ü      Maintenance : procedure
  1. Ketidaknormalan Kerja Alat/Mesin sesaat sebelum terjadi kegagalan
-     Tanggal, waktu kejadian
-     Operator yang bertugas
-     Putaran
-     Tekanan pelumas
-     Timbulnya getaran berlebih
-     Timbulnya panas berlebih
-     Adanya asap
-     Timbulnya oli yang terbakar
-     Suara yang tak wajar
-     dst
2.      PEMERIKSAAN AWAL
a.      Pemeriksaan Visual dilapangan
-          Dokumentasi (fotografi) :
ü      Lokasi dan hubungan alat yang rusak dengan alat lainnya
ü      Lokasi setiap komponen saat ditemukan (sebelum dibongkar), dibuat sistematika tanda lokasi penemuan.
ü      Gunakan referensi pembesaran, misalnya penggaris, orang,dsb.
ü      Kumpulkan komponen yang rusak ditempat kering dan terlindung dari hujan.
-     Penting : Komponen sebaiknya TIDAK dibersihkan.
b.     Pemeriksaan Visual terhadap komponen yang patah
-          Jangan pernah berusaha untuk menyatukan dua permukaan komponen yang patah.
-          Lindungi permukaan patahan dari goresan, pembersihan, dan sentuhan jari.
-          Dibuat sistematika kode komponen yang rusak.
3.      PENGAMBILAN DAN PENGAMANAN SAMPEL
Secara lengkap teknik pengambilan sampel akan dibahas pada bab teknik pengambilan dan pengamanan sampel.
4.      FRAKTOGRAFI PERMUKAAN PATAHAN
-          Klasifikasi jenis patahan ; patah ulet, patah getas, patah fatique, awal retakan.
-          Klasifikasi jenis material ikutan (debris). 
5.      PENGUJIAN DAN PEMERIKSAAN DI LABORATORIUM
-          Pengujian Mekanik
ü      Uji Kekerasan makro dan mikro
ü      Uji Impak
ü      Uji Tarik
-          Pemeriksaan NDT
ü      XRD
ü      Ultrasonik
ü      Dye Penetrant
-          Pemeriksaan Metalografi Optik
      Informasi yang diperoleh antara lain :
ü      Inklusi : bentuk dan ukuran
ü      Adanya perubahan fasa
ü      Fasa yang getas
-         Pemeriksaan dengan SEM (scaning electron microscope) dilengkapi dengan EDS (energy dispersive spectrometry).
-          Pemeriksaan Komposisi Kimia
ü      Logam induk (bulk material)
ü      Deposit
ü      Inklusi
ü      Fasa asing
6.      ANALISA TEGANGAN
7.      SIMULASI
      Simulasi terhadap pembebanan, temperatur kerja, kondisi lingkungan kerja diperlukan untuk membuktikan penyebab kegagalan.
8.      ANALISA SECARA KOMPREHENSIF
Analisa dilakukan dengan menggunakan semua bukti temuan dilapangan dan data laboratorium.
-          Diskusi dengan pihak pengguna alat (industri)
-          Presentasi hasil analisa
9.      FORMULASI KESIMPULAN
Kesimpulan harus mengungkapakan :
-          Penyebab utama (root cause) rusaknya alat
-          Saran perbaikan dan pencegahan patah di masa datang.
10. PENULISAN LAPORAN
-          Executive Summary
-          Background kejadian
-          Data pendukung : material, proses, lingkungan
-          Hasil pemeriksaan di lapangan
-          Hasil pemeriksaan di laboratorium
-          Analisa
-          Kesimpulan
-          Tindak lanjut dan saran.

Sumber : 
Dr.Ir Slameto Wiryolukito, “tahapan dalam analisa kegagalan pada komponen peralatan industri dan studi kasus”. Laboratorium Metalurgi Jurusan Teknik Mesin, ITB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini