Jumat, 23 Oktober 2009

Ayat Al-Qur'an Muncul di Tubuh Bayi

POSMETRO MEDAN
Kamis, 22 Oktober 2009 | 16:29

Ayat-ayat Al Qur’an Muncul di Tubuh Bayi

SEORANG bayi berusia sembilan bulan saat ini menjadi perhatian para ulama bahkan berbagai kalangan internasional. Itu karena di tubuh bayi bernama Ali Yakobuv itu muncul ayat-ayat suci Al Quran. Ajaibnya lagi, goresan gaib di badan itu selalu berganti setiap Senin dan Kamis.

Ali, bocah yang mendapat ‘berkah’ itu, mengalami keajaiban ini tak lama setelah kelahirannya. Salah satu ayat yang muncul menyatakan “Allah adalah pencipta seluruh alam”. Petikan ayat suci ini hanya timbul setiap Senin dan Kamis malam.

Seperti kemarin (21/10) dilansir sebuah situs berita internasional, mulanya orang tua Ali tidak memberitahukan kepada siapapun soal keajaiban anaknya. Katanya, tulisan Al Quran pertama kali muncul di dagu Ali. Setelah dagu, ayat-ayat suci pun mulai terlihat pada punggung, lengan, kaki dan perut Ali.

Setelah berkali-kali terjadi, orang tua Ali akhirnya memutuskan memberitahukan keajaiban itu kepada dokter. Terlebih asal ayat-ayat itu muncul, Ali seperti kesakitan. “Ali selalu merasa tidak sehat ketika tanda itu muncul. Ia menangis dan suhu badannya meningkat,” ujar ibu Ali, Medina.

Saat ayat-ayat Al Quran itu muncul di tubuh bayinya, Medina mengaku tidak mungkin menggendong Ali. “Badannya secara aktif bergerak, sehingga kami menaruhnya di tempat buaian. Sangat sulit melihatnya menderita,” ceritanya.

Kisah ayat Al Quran muncul di tubuh sesosok bayi, saat ini menjadi perhatian serius di Rusia. Seorang ulama Rusia menganggap pemunculan ayat suci itu sebagai peringatan dari Tuhan.

“Kami menganggapnya sebagai peringatan untuk muslim Rusia dan Dagestan. Mereka harus menjalani perintah Allah, menyesali kesalahan-kesalahannya, dan melepaskan diri dari konflik dan perpecahan yang kini melanda Dagestan dan Caucasus,” kata Akhmedpasha Amiralaev, ulama itu, seperti dilansir The Sun. (dc/jpnn/jhonson)

Jumat, 09 Oktober 2009

LOWONGAN KERJA 2009

TEMEN2 yang baek bisa akses ke :
http://lowongankerjacpns-bumn.blogspot.com



sukses ya..




Rabu, 07 Oktober 2009

LOWONGAN KERJA

Di buka Lowongan kerja dari beberapa perusah aan besar, diantaranya : PT. Puriasri Bhakti Karya, PT. SLP International, PT. Pineappletech Multi Cemerlang, PT. Multi Prima Sejahtera, Tbk, PT. Mitra Adi Perkasa, Tbk, PT. Kenage International, Accurate Business Center, PT. Binatama HR Consultant, PT. Puriasri Bhakti Karya, PT. Prima Jabar Steel, Yayasan Santo Yakobus, PT. LG Innotek Indonesia, PT. Perintis Pelayanan Paripurna, PT. Saranacentral Bajatama, PT. PBM Olah Jasa Handal, PT. Santa Great Industry, PT. Sentranet Multimedia, PT. Surya Sonata International, PT. Jakarta Outsourching, PT. Dayasembada Swadarma, PT. Badjatama Abadi Lestari, PT. Puriasri Bhati Karya, PT. Bank Permata Tbk, PT. SyneRal Indonesia, dll (Terdapat > 610 lowongan kerja terbaru dari beberapa perusah aan besar di indonesia)

Klik Link ini: http://www.rumahker ja.com/default. action , untuk registrasi dan melamar lowongan pekerj aan yang anda inginkan. Rumahkerja.com adalah Situs cari Kerja Online Terbaik di indonesia dan dapatkan infor m asi Lowongan Pekerj aan yang Anda butuhkan secara Gratis dengan m endaftarkan diri sebagai Candidate .

SALAM SUCES yaa !!!

Selasa, 15 September 2009

Sumut Pos (Olah TKP)




SUMUT POS
www.hariansumutpos.com

JUDUL : "Kue Lebaran, 23 Rumah Hangus, Satu Tewas"
11:42 | Tuesday, 15 September 2009






IDENTIFIKASI: Aparat kepolisian sedang mengidentifikasi tempat kejadian perkara kebakaran di Jalan Kiwi Kelurahan Sei Sikambing B, Kecamatan Sunggal, kemarin (14/9).//fitra/POSMETRO MEDAN/smg
Habis Sudah Semuanya...

MEDAN- Kisah tragis menjelang lebaran 1430 H ini terjadi di rumah kontrakan milik Najar dan Lastri di Jalan Kiwi Kelurahan Sei Sikambing B Kecamatan, Medan Sunggal. Sebanyak 13 pintu rumah kontrakan milik Najar dan 9 pintu rumah kontrakan milik Lastri hangus terbakar dilalap si jago merah, Senin dinihari (14/9) sekira pukul 02.00 WIB. Bahkan akibat kejadian itu, Saidar (46) ibu rumah tangga, seorang penghuni kontrakan milik Lastri tewas, diduga akibat serangan jantung karena tak tahan melihat seisi rumah kontrakannya menjadi abu.
Ketika peristiwa itu terjadi, Udin suami Saidar berupaya menyelamatkan harta benda mereka. Namun karena api begitu cepat membesar, tak satupun harta berharga mereka yang dapat diselamatkan.
Seorang warga yang ditemui awak koran ini mengatakan, saat peristiwa itu terjadi, Saidar, ibu dari Andika itu meraung-raung sejadinyan
Lebih kurang setengah jam menjerit di tempat itu tiba-tiba Saidar jatuh pingsan. “Waktu itu dia nangis-nangis dan minta tolong,” kata Saidi, saksi mata peristiwa itu.
Saat Saidar pingsan, warga kemudian melarikannya ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pertolongan. Namun naas, di jalan saat menuju rumah sakit, wanita paruh baya itu menghembuskan nafas terakhirnya.
“Namanya mau Lebaran, barang kali dia tertekan dan sakit jantung,” jelas Saidi. Mayat wanita yang akrab disapa Idar itu dimakamkan di pekuburan Muslim Sri Gunting hari itu juga. Isak tangis dan raungan sanak keluargnya meniringi pemakaman wanita tersebut.
Sementara warga lainnya mengatakan, asal api diduga dari rumah kontrakan milik Lastri yang dihuni Ros. Sebab menurut warga, ledakan pertama kali terdengar dari kediaman wania tersebut. Tak berselang lama api langsung membesar. “Waktu itu kita dengar suara ledakan,” kata Ahmad warga lainnya.
Ros sendiri yang dikonfirmasi mengenai peristiwa itu menyebutkan, api memang diduga berasal dari rumahnya. Dia mengaku saat peristiwa itu dia tertidur kelelahan setelah seharian membuat kue untuk persiapan Idul Fitri.
Malang, sebelum tertidur pulas dia lupa mematikan kompor yang digunakan memanggang kue-kue. “Saat itu memang saya ketiduran karena kecapean, dan kompor lupa dimatikan sehingga meledak,” imbuhnya saat diwawancarai.
Akibatnya, kompor yang panas tiba-tiba meledak dan api langsung menyambar bagian rumah yang terbuat dari kayu dan kain. Dia mengaku, tidak ada barang yang dapat diselamatkan dari rumah itu. “Habis sudah semuanya, nggak ada lagi yang tersisa,” imbuhnya.
Pantauan wartawan koran ini, hingga siang kemarin warga masih sibuk mengais-ngais sisa kebakaran untuk mencari harta benda yang masih bisa diselamatkan. Sejumlah korban memilih mengungsi ke rumah-rumah warga lainnya sedangkan sebagaian lainnya membangun posko-posko untuk pemukiman sementara warga.
Selain membangun posko pemukiman sementara, warga juga mendirikan tenda-tenda penampungan bantuan bagi korban kebakaran. Sedangkan sejumlah warga lainnya mengumpulkan sumbangan warga yang kebetulan melintas di kawasan tersebut.
Paur Iden Poltabes Medan Iptu Sumantak yang melakukan identifikasi di lokasi kebakaran menduga api disebabkan ledakan kompor dari rumah warga. “Namun sejauh ini belum bisa dipastikan apa penyebab kebakaran itu,” bebernya. Kerugian akibat peristiwa itu ditaksir ratusan juta rupiah.
Sedangkan Kapolsek Sunggal AKP Faisal F Napitupulu menegaskan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kebakaran. “Kita belum bisa memastikan karena masih melakukan penyelidikan, namun dugaan sementara karena ledakan kompor,” imbuhnya.
Hingga saat ini pihaknya telah memeriksa tiga orang saksi terkait peristiwa kebakaran tersebut. “Saksi yang kita periksa masih tiga orang. Kita masih akan periksa saksi-saksi lainnya,” tandasnya.(sya)
Keyword: kebakaran

Senin, 14 September 2009

LOWONGAN

di BUKA lowongan CPNS POLRI 2009

klik ...www.polri.go.id

buruan yaa..
salam suces !!!

Minggu, 13 September 2009

Cinta dan Kecewa

Cinta itu rumit hingga tak dapat ku berkelit,
Semua itu angkara namun knapa merasa bangga akannya.
Coba mengerti tapi tak tahu maksud,
Coba percaya namun hanya curiga dimata,
Cinta bukan menyebut knapa selalu 'menyalahkan' hal tersebut.
Cinta mesti setia namun kenapa selalu menyangka.
kenapa tak pergi saja jika sepi selalu selimuti.
Tak pekakah dengan semua.
Dahan itu rapuh kenapa dipatahkan,
Kecewa namun tertawa…..

Sabtu, 12 September 2009

Pengemis Buta Dan Rasulullah SAW




Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap
harinya
selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya,
Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu
pembohong,
dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan
dipengaruhinya.
Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan
makanan,
dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang
dibawanya
kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang
menyuapinya
itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari
sampai beliau wafat.
Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan
makanan setiap
pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat
Rasulullah SAW yakni
Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak
bukan merupakan
isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu,Anakku,
adakah kebiasaan
kekasihku yang belum aku kerjakan?
Aisyah RA menjawab,Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan
hampir tidak ada
satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja.
Apakah Itu?, tanya Abubakar RA.
Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan
membawakan
makanan untuk
seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana, kata Aisyah RA.
Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk
diberikan kepada
pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan
itu kepadanya.
Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik,
Siapakah kamu?
Abubakar RA menjawab,Aku orang yang biasa (mendatangi engkau).
Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, bantah si
pengemis
buta itu.
Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak
susah mulut ini mengunyah.
Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku,
tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut,
setelah itu ia berikan padaku, pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata
kepada pengemis itu,
Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah
seorang
dari sahabatnya,
orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.
Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar
RA, dan kemudian berkata,
Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya,
ia tidak pernah memarahiku sedikitpun,
ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia....

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA
saat itu juga
dan sejak hari itu menjadi muslim.
Nah, wahai saudaraku, bisakah kita meneladani kemuliaan akhlaq Rasulullah
SAW?
Atau adakah setidaknya niatan untuk meneladani beliau?
Beliau adalah ahsanul akhlaq, semulia-mulia akhlaq.
Kalaupun tidak bisa kita meneladani beliau seratus persen, alangkah
baiknya kita berusaha
meneladani sedikit demi sedikit, kita mulai dari apa yang kita sanggup
melakukannya.

(kiriman dari seorang 'sahabat' d bandung)

Selasa, 01 September 2009

Cinta ...Itu Apa?




Lelaki tua menjelang 80-an itu menatap istrinya. Lekat-lekat. Nanar. Gadis itu masih terlalu belia. Baru saja mekar. Itu bukan persekutuan yang mudah. Tapi ia sudah memutuskan untuk mencintainya. Sebentar kemudian ia pun berkata, "Kamu kaget melihat semua ubanku? Percayalah! Hanya kebaikan yang akan kamu temui disini." Itulah kalimat pertama Utsman Bin Affan ketika menyambut istri terakhirnya dari Syam, Naila. Selanjutnya adalah bukti.

Sebab cinta adalah kata lain dari memberi.. sebab memberi adalah pekerjaan.. sebab pekerjaan cinta dalam siklus memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi itu berat.. sebab pekerjaan berat itu harus ditunaikan dalam waktu lama.. sebab pekerjaan berat dalam waktu lama begitu hanya mungkin dilakukan oleh mereka yang memiliki kepribadian kuat dan tangguh... maka setiap orang hendaklah berhati-hati saat ia akan mengatakan, "Aku mencintaimu" Kepada siapa pun!

Sebab itu adalah keputusan besar. Ada taruhan kepribadian disitu. "Aku mencintaimu" adalah ungkapan lain dari, "Aku akan memperhatikan dirimu dan semua situasimu, untuk mengetahui apa yang kamu butuhkan untuk tumbuh menjadi lebih baik dan bahagia.. aku akan bekerja keras untuk memfasilitasi dirimu agar bisa tumbuh semaksimal mungkin.. aku akan merawat dengan segenap kasih sayangku proses pertumbuhan dirimu melalui kebajikan harian yang akan kulakukan pada dirimu.. aku juga akan melindungi dirimu dari segala sesuatu yang dapat merusak dirimu dan proses pertumbuhan itu."
Taruhannya adalah KEPERCAYAAN kepada orang yang kita cintai terhadap integritas kepribadian kita. Sekali kamu mengatakan kepada seseorang, "Aku mencintaimu" harus kamu buktikan ucapan itu. Itu deklarasi jiwa,kesiapan dan kemampuan memberi, kesiapan dan kemampuan berkorban, kesiapan dan kemampuan melakukan pekerjaan-pekerjaan cinta: memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi.

Sekali deklarasi cinta tidak terbukti, kepercayaan hilang lenyap. Tidak ada cinta tanpa kepercayaan. Begitulah bersama waktu suami atau istri kehilangan kepercayaan kepada pasangannya. Atau anak kehilangan kepercayaan kepada orang tuanya. Atau sahabat kehilangan kepercayaan kepada kawannya. Atau rakyat kehilangan kepercayaan kepada pemimpinnya. Semua dalam situasi: cinta yang tidak terbukti. Ini menjelaskan mengapa cinta yang terasa begitu panas membara di awal hubungan lantas jadi redup dan padam pada tahun kedua, ketiga, keempat dan seterusnya. Dan tiba-tiba saja perkawinan bubar, persahabatan berakhir, keluarga berantakan, atau pemimpin jatuh karena tidak dipercaya rakyatnya.

Jalan hidup kita biasanya tidak linear. Tidak juga seterusnya pendakian. Atau penurunan. Karena itu konteks di mana pekerjaan-pekerjaan cinta dilakukan tidak selalu kondusif secara emosional. Tapi disitulah tantangannya: membuktikan ketulusan di tengan situasi-situasi sulit. Di situ konsistensi teruju. Disitu juga integritas terbukti. Sebab mereka yang bisa mengejawatahkan cinta di tengah situasi yang sulit, jauh lebih bisa membuktikannya dalam situasi yang longgar.

Mereka yang dicintai dengan cara begitu, biasanya merasakan bahwa hati dan jiwanya penuh seluruh. Bahagia sebahagia-bahagianya. Puas sepuas-puasnya. Sampai tak ada tempat bagi yang lain. Bahkan setelah sang pecinta mati. Begitulah Naila. Utsman telah memenuhi seluruh jiwanya dengan cinta. Maka ia memutuskan tidak menikah lagi setelah suaminya terbunuh. Ia bahkan merusak wajahnya untuk menolak semua pelamarnya. Tak ada yang dapat mencintai sehebat lelaki tua itu.
bukan saja tentang rasa suka dan ketertarikan, tapi terutama tentang

(sumber : oleh Anis Matta)

Kenapa Harus Islam?



1. Al-Islam adalah agama Allah
Al-Islam adalah merupakan agama yang diturunkan langsung oleh Alloh dan satu-satunya agama yang dijanjikan oleh Alloh sebagai agama keselamatan. Ajaran dalam Islam tidak dibuat semata-mata oleh manusia tapi dibuat oleh Alloh Azza wa Jalla sehingga tidak ada cacat sedikitpun dalam Al-Islam. Semua urusan mulai dari kita bangun tidur hingga kita tertidur kembali semua Islam atur dan tidak ada celah yang luput sama sekali dalam islam.

2. Rohmatan Lil’alamin (Rahmat bagi seluruh Alam)
Dalam islam kekerasan sangat dihindari bahkan adalah cara paling terakhir yang dapat dilakukan jika semua jalan damai menemui kebuntuan. Dalam penyebarannya pun islam menggunakan jalan damai tanpa adanya kekerasan, setidaknya itu yang dilakukan para waliyullah yang menyebarkan Islam di Indonesia. Mereka menggunakan pendekatan secara kebudayaan sehingga akhirnya dapat diterima, dipeluk dan menjadi agama mayoritas walaupun datangnya paling terakhir di Indonesia. Bukan hanya itu, Islam juga merupakan rahmat bagi alam artinya tidak hanya manusia semata yang merasakan kelembutan dan keakraban Islam, tapi juga bangsa binatang, tumbuhan dan semua makhluk yang ada dialam ini merasakan kelembutan dari para pemeluknya.

Islam mengajarkan tentang bagaimana bersikap dengan alam, binatang, tumbuhan dan sesama manusia. Bahkan dalam islam kita dilarang kencing ke lubang yang ada dalam tanah, ini adalah suatu penghormatan islam akan kehidupan yang mungkin ada dilubang itu. Islam mengajarkan kita untuk bersikap bijak terhadap alam karena dari alamlah rizki manusia berasal. Maka dari itulah islam menyebut dirinya Rohmatan Lil’alamin (rahmat bagi seluruh alam) karena memang mengajar kepada para pemeluknya tentang sikap santun terhadap alam.

3. Semua yang kita kerjakan adalah ibadah
Inilah nilai lebih dari Al-Islam, semua yang kita kerjakan bahkan tidurpun adalah ibadah dalam islam. Sungguh suatu nilai lebih yang bukan sekedar promosi belaka, tapi ini belaku kepada siapapun baik ia mualaf (baru memeluk islam) ataupun yang sudah menjadi mukalaf (orang yang sudah baligh), dan kapanpun hingga dunia ini hancur. Bukan hanya itu, diantara agama lain hanya islamlah yang mempunyai ibadah pokok yang jumlahnya paling banyak yaitu sholat lima waktu tujuh belas rokaat.

4. Agama sosial
Islam adalah agama yang mengajarkan pemeluknya bagaimana menata hidup dan kehidupannya. termasuk tata cara bersosialisasi. Islam sangat menghargai perbedaan bahkan islam sangat menghormati pemeluk agama lain. Ini dibuktikan dengan sabda Rasulullah “Barang siapa menyakiti orang kafir yang hendak hidup damai bersama orang-orang muslim maka ia menyakitiku”(Kurang lebih demikian hadistnya). Ini adalah nilai yang sangat tinggi yang dijunjung islam dalam sosialisasinya bahkan penghormatan yang tertinggi diberikan kepada siapa yang ingin berdamai dan bersosialisasi dengan para pemeluknya.

5. Agama keselamatan
Islam merupakan agama keselamatan yang tiap pemeluknya dijamin akan selamat baik didunia terlebih lagi diakherat dengan syarat menjalankan islam secara menyeluruh dan bersungguh-sungguh. Islam menjamin setiap pemeluknya masuk syurga bila dalam diri seseorang itu tidak menduakan Alloh. Karena itu adalah dosa terbesar yang tiada dapat tertebus kecuali dengan taubatan nashuha yaitu tobat dengan seluruh jiwa dan raga yang berarti tidak akan mendekati dan melakukan hal yang demikian lagi.

Demikianlah lima point kenapa harus memeluk Al-Islam??? dan hanya sebagian point dari sekian banyak keutamaan-keutamaan dalam Al-Islam
Semoga dapat memberi gambaran dan dapat menguatkan keimanan kita sekalian.
Segala kebaikan itu dari Alloh semata datangnya dan segala kekhilafan dan kesalahan itu karena saya dan karena ilmu saya yang memang kurang.
Allahu’alam Bishshowaf

(sumber : Moeslim United (groupnya orang islam di FB)

Minggu, 30 Agustus 2009

musibah vs keberuntungan


...Musibah selalu bermata dua. Disatu sisi, ia menampakkan wajah sedih, disisi lain ia boleh jadi "karunia tersembunyi" yg hanya bisa ditangkap dengan mata bathin...

Begitu pula Keberuntungan. Disatu sisi, ia menampakkan wajah ceria, namun pd saat yg sama, ia boleh jadi merupakan "Bencana tersembunyi" yg sulit diterima dg logika


Pengertian METALURGI -2-


Material atau logam memiliki sifat tertentu, untuk logam yang sama dapat saja mempunyai sifat yang berbeda.
Ditinjau secara fisik, sifat logam berkaitan erat dengan Struktur Mikro.
Untuk logam dari jenis yang sama, sifatnya bisa berbeda dengan merubah struktur mikro.
Merubah struktur mikro dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian :
  1. Secara Kimia : merubah komposisi kimia
  2. Secara Mekanik : konfigurasi berubah dan komposisi kimia tetap
  3. Secara Perlakuan Panas : fasa berubah dengan komposisi kimia tetap atau berubah.
Cara yang biasa digunakan untuk merubah struktur mikro dilakukan melalui proses Perlakuan Panas (Heat Treatment).
Perubahan sifat logam dapat mencakup :
Ø Keseluruhan dari logam
Ø Hanya sebagian dari logam (misal permukaannya saja)
Definisi :
Perlakuan Panas adalah suatu proses mengubah sifat logam dengan jalan mengubah struktur mikro melalui proses pemanasan dan pengaturan kecepatan pendinginan dengan tanpa atau merubah komposisi kimia logam yang bersangkutan.
Tujuan :
Untuk mendapatkan sifat-sifat yang diinginkan sesuai dengan yang direncanakan (dalam batas-batasnya).
Prinsip proses Perlakuan Panas adalah setiap proses pada logam tujuannya untuk memperbaiki sifat.
Baja (paduan Fe dan C) merupakan logam yang paling banyak di proses dengan perlakuan panas.
Sifat alotropik dari besi menyebabkan timbulnya variasi struktur mikro dari berbagai jenis baja.
Alotropik adalah adanya transformasi dari satu bentuk susunan atom (sel satuan) ke bentuk susunan atom yang lain.
Besi stabil pada temperature di bawah 910 0C : besi alfa (Feα)
Temperatur antara 910 dan 1392 0C : besi gama (Feγ)
Tempertaur diatas 1392 0C : besi delta (Feδ)
Sel Satuan :
Pada temperatur di bawah 910 0C : BCC (KPB)
Temperatur antara 910 dan 1392 0C : FCC (KPM)
Tempertaur diatas 1392 0C : BCC (KPB)
(BCC=Body Center Cubic / KPB=Kubus Pusat Badan
(FCC=Face Center Cubic / KPM=Kubus Pusat Muka
Betuk sel satuan BCC dan FCC : (lihat ref)
Beberapa baja memiliki sifat-sifat tertentu sebagai akibat penambahan Unsur Paduan. Salah satu unsur paduan yang dapat mengontrol sifat baja adalah karbon (C).
Transformasi yang terjadi pada rentang temperatur tertentu erat hubungannya dengan kandungan karbon.
Baja yang hanya mempunyai karbon tidak akan memiliki sifat seperti yang diinginkan
Karbon berada didalam besi dapat bentuk larutan atau berkombinasi dengan besi menbentuk Karbida besi (Fe3C).
Diagram yang menampilkan hubungan antara temperatur di mana terjadi perubahan fasa selama proses perlakuan pamanasan dan pendinginan lambat dengan kadar karbon di sebut Diagram fasa.
Diagram Fasa Fe-Fe3C (Fe-C)
Diagram ini digunakan untuk mengidentifikasi atau memperkirakan fasa-fasa yang terdapat pada paduan besi dan karbon.
Diagram besi-besi karbida terbagi atas beberapa fasa yaitu : fasa ferit, fasa perlit, fasa sementi dan fasa austenit.
Gambar diagram fasa menggambarkan diagram fasa besi-karbon untuk seluruh rentang paduan besi dengan karbon yang mencakup baja dan besi cor.
Baja mempunyai bemacam-macm jenis disesuaikan dengan kebutuhan
Klasifikasi Baja :
STEEL :
  1. CARBON STEEL : Low Carbon, Medium Carbon, High Carbon
  2. ALLOY STEEL : High Alloy, Low Alloy Steel, Quench & Temper Structural,
Maraging
  1. TOOL STEEL
  2. STAINLESS STEEL
  3. OTHERS STEEL : Spring Steel, Electrical Specials, Corrosion Resistant Specials
Baja yang hanya mempunyai karbon tidak akan memiliki sifat seperti yang diinginkan.
Penambahan unsur-unsur paduan seperti Mn, Ni, Cr, Mo, V, W, dst baik masing-masing maupun secara kombinasi dapat menolong untuk mencapai sifat-sifat yang diinginkan.
Pengaruh Unsur-Unsur Paduan dalam Baja :
Kekuatan dari suatu logam dapat ditentukan oleh unsur paduan dalam logam tersebut terutama unsur paduan yang paling dominan. Unsur-unsur paduan yang dominan dalam baja antara lain : C, Mn, P, S dan Si.
Karbon (C)
  • Karbon merupakan paduan utama dan pengaruhnya sangat besar pada baja dengan membentuk karbida Fe3C / sementit yang keras.
  • Penambahan karbon akan meningkatkan kekerasan dam kekuatan baja. Tetapi sifat elastisitas, kemampuan untuk di tempa, di las dan di mesin akan menurun.
  • Biasa berdampingan dengan Si, Mn, S dan P sebagai akibat dari bijih dan proses pembuatannya.
  • Kadar karbon tidak mempengaruhi kepada daya tahap korosi terhadap air, asam maupun gas.
Mangan (Mn)
  • Berperan meningkatkan kekuatan dan kekerasan
  • Menurunkan laju pendinginan kritik
  • Meningkatkan ketahanan abrasi
  • Memperbaiki kualitas permukaan
  • Mengikat Sulfur (S) sehingga memperkecil terbentuknya sulfide besi (FeS) yang dapat menimbulkan rapuh panas (hot shortness).
Posfor (P)
  • Pada baja sangat merugikan, oleh karena itu pada baja kualitas tinggi selalu diusahakan maksimum :0,03-0,05%.
Sulfur (S)
  • Unsur belerang dapat menyebabkan baja menjadi getas, oleh karena itu hanya diperkenankan kadarnya antara 0,025-0,030%.
Silikon (Si)
  • Seperti halnya Mn, Si ini selalu akan terdapat dalam baja, karena bijih besi selalu mengandung Mn dan Si
  • Pada baja maksimum 0,35%
  • Menaikkan sifat mekanik
  • Menaikkan ketahanan terhadap larutan kimia (14% S) tetapi sifatnya menjadi kaku.
Krom (Cr)
  • Membentuk karbida (tergantung jenis perlakuan dan kadarnyai)
  • Meningkatkan temperatur austenisasi
  • Meningkatkan ketahann korosi
  • Meningkatkan mampu keras
  • Meningkatkan kekuaatna dan kekerasan
  • Meningkatkan ketahanan aus
Molibden (Mo)
  • Sangat besar pengaruhnya terhadap sifat mampu keras dibanding unsur lain
  • Menaikkan kekuatan, kekerasan
  • Dikombinasikan dengan krom dan nikel akan menghasilkan titik luluh dan kekuatan tarik yang tinggi
  • Mempunyai kecenderungan yang tinggi untuk membentuk karbida
  • Menurunkan kepekaaan terhadap temper embrittlement.
Vanadium (V)
  • Menaikkan titik luluh dan kekuatan
  • Pembentuk karbida yang kuat dan stabil
  • Penambahan sedikit Vanadium menaikkan kekerasan pada tempertaur tinggi dan mengurangi pertumbuhann butir.

Nikel (Ni)
  • Menaikkan kekuatan
  • Menaikkan ketangguhan
  • Meningkatkan ketahanan korosi
C, Mn dan Ni merupakan unsur-unsur penyetabil austenit
Si, Cr, Mo,W dan Al merupakan unsur-unsur penyetabil ferit
Ti, Nb, Cr, W, Mo, V, Ta, Zr merupakan unsur-unsur pembentuk karbida
Proses perlakuan panas yang berbeda akan menghasilkan struktur mikro yang berbeda pula
Struktur mikro yang akan ada pada baja akibat proses perlakuan panas adalah ferit, sementit, perlit, bainit, martensit dan karbida.
Ferit
  • Terbentuk dari proses pendinginan yang lambat dari austenit (baja hypoeutectoid)
  • Bersifat lunak dan ulet
  • Mempunyai konduktivitas panas yang tinggi.
Sementit
  • Senyawa besi dan karbon (Fe3C)
  • Bersifat keras
  • Pada pendinginan lambat bentuknya lamellar.
Perlit
  • Campuran antara ferit dan sementit
  • Pada 0,8% karbon perlit yang tebentuk berupa campuran ferit dan sementit yang tampak seperti pelat-pelat yang tersusun secara bergantian.
Bainit
  • Merupakan fasa yang kurang stabil (metastabil)
  • Diperolah dari austenit pada temperatur yang lebih dari temperatur transformasi ke perlit dan lebih tinggi dari temperatur transformasi ke martensit
  • Hasil transformasi berupa struktur yang terdiri dari ferit dan sementit (tetapi bukan perlit).
  • Kekerasan bervariasi tergantung pada temperatur transformasinya
  • Jika terbentuk pada temperatur yang relatif tinggi disebut upper bainit (strukturnya seperti perlit yang sangat halus).
  • Jika terbentuk pada temperatur yang relatif rendah disebut lower bainit (strukturnya menyerupai martensit temper).
Martensit
  • Merupakan fasa yang terbentuk akibat karbon larut lewat jenuh pada besi alfa
  • Terjadi dengan pendinginan yang cepat
  • Sel satuannya Body Center Tetragonal (BCT)
  • Atom karbon dianggap menggeser latis kubus menjadi tetragonal
  • Makin tinggi konsentrasi karbon, makin banyak posisi interstisi yang terisi sehingga efek tetragonalitasnya makin besar.
Karbida
  • Unsur-unsur paduan banyak digunakan untuk baja-baja perkakas (misalnya hot work tool steel, cold work tool steel, HSS)
  • Meningkatkan ketahanan aus dan memelihara kestabilan pada temperatur tinggi
  • Keberadaan unsur paduan pada baja akan menimbulkan terbentuknya karbida seperti M3C, M23C6, M6C, M7C3
  • Karbida mempunyai kekerasan yang tinggi
  • Banyaknya karbida yang terbentuk sangat dipengaruhi oleh persentase karbon dan unsur paduan serta tergantung jenis karbida yang akan terbentuk.
Adanya perbedaan kecepatan pendinginan pada proses perlakuan panas menyebabkan perbadaan struktur mikro yang terjadi.
Diagram fasa tidak dapat memberikan informasi struktur mikro yang terjadi jika kecepatan pendinginan berbeda (dalam kondisi tidak setimbang).

sumber : Jurusan Teknik Metalurgi_UNJANI Bandung

Kamis, 27 Agustus 2009

KEBAIKAN YANG TIDAK HILANG


 
-->
Aus bin Malik berkata,”Rasululloh SAW melewati tanah Anshar dan bertanya,’Apa yg menghalangi kalian untuk bercocok tanam?
’Mereka menjawab,’Tanahnya gersang dan tidak subur.
’Nabi bertanya,’Apakah kalian tidak berpikir? Karena sesungguhnya Alloh berfirman,’Aku adalah penanam. Bila aku berkehendak, Aku menanam dg air, angin atau dg benih.
’Kemudian Rasululloh membaca ayat, Apakah kalian semua tidak melihat apa yg telah kalian tanam.”(QS 56:63).
Hadis ini mengisyaratkan bahwa Alloh adalah yg memberi dan menahan dg berbagai sebab. Makna tauhid adalah, meyakini bahwa semua pengaruh itu berasal dari Alloh, bukan dari selain-Nya, seperti bintang dan semacamnya.
Karena Aloh akan menuntut seseorang yg bermaksiat dg memutus rezekinya.
Didalam hadis disebutkan,’Tidak ada tahun, melainkan ada hujan. Tetapi bika suatu kaum melakukan maksiat, maka Alloh akan mengalihkannya kepada yg lainnnya. Dan bila semua bermaksiat, maka Alloh akan menggerakkannya ke padang pasir dan lautan.”

(sumber : Lembaran Jum’at Ummul Quro,edisi 22 th 6 – Bandung)

Senin, 24 Agustus 2009

RISALAH PUASA



-->
Dari Ubadah bin Ash Shamit, bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan, AIlah mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa dan mengabulkan do'a. Allah melihat berlomba-lombanya amu pada bulan ini dan membanggakanmu kepada para malaikat-Nya, maka unjukkanlah kepada Allah hal-hal yang baik dari dirimu. Karena orang yang sengsara ialah yang tidak mendapatkan rahmat Allah di bulan ini. " (HR.Ath Thabrani)

Dari Abu Hurairah ra., Adalah Rasulullah SAW memberi khabar gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda, "Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa didalamnya; pada bulan ini pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat, juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa'." (HR. Ahmad dan An Nasaa'i)

Dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah saw. Bersabda, "Umatku pada bulan Ramadhan diberi lima keutamaan yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya, yaitu: bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma kesturi, para malaikat memohonkan ampunan bagi mereka sampai mereka berbuka, Allah Azza Wa Jalla setiap hari menghiasi syurga-Nya lalu berfirman (kepada syurga), “Hampir tiba saatnya para hamba-Ku yang shalih dibebaskan dari beban dan derita serta mereka menuju kepadamu”, pada bulan ini para jin yang jahat diikat sehingga mereka tidak bebas bergerak seperti pada bulan lainnya, dan diberikan kepada ummatku ampunan pada akhir malam. "Beliau ditanya, “Ya Rasulullah apakah malam itu Lailatul Qadar?” Jawab beliau, 'Tidak. Namun orang yang beramal tentu diberi balasannya jika menyelesaikan amalnya." (HR. Ahmad, Isnadnya Dhaif)

I.DEFINISI PUASA

Puasa adalah salah satu pilar rukun Islam, khususnya puasa di bulan ramadhan yang merupakan puasa wajib, sebagaimana firman Allah swt dalam QS. Al Baqarah : 183

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Secara bahasa, puasa atau shaum bermakna “imsak” atau menahan diri. Sedangkan definisi secara Syari’ah bermakna “menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya dari mulai fajar menyingsing hingga matahari terbenam.

Masuknya waktu puasa ramadhan ditentukan dengan tiga perkara :

1. Ru’yah hilal (melihat bulan sabit).
2. Persaksian atau kabar tentang ru’yah hilal.
3. Menyempurnakan bilangan hari bulan Sya’ban.

Hal tersebut didasarkan pada hadits-hadits berikut ini :

1. Dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : “Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berbukalah karena melihatnya (hilal bulan Syawal). Jika kalian terhalang awan, maka sempurnakanlah sya’ban tiga puluh hari.” (HR. Bukhari Muslim)

2. Dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah saw. bersabda : “Janganlah kalian mendahului bulan Ramadhan dengan puasa satu atau dua hari kecuali seseorang diantara kalian yang biasa berpuasa padanya. Dan janganlah kalian berpuasa sampai melihatnya (hilal Syawal). Jika ia (hilal) terhalang awan, maka sempurnakanlah bilangan tiga puluh hari kemudian berbukalah (Idul Fithri) dan satu bulan itu 29 hari.” (HR. Abu Dawud, An Nasaa’i, At Tirmidzi, dan Al-Hakim)

3. Dari ‘Adi bin Hatim ra. Rasulullah saw. bersabda : “Apabila datang bulan Ramadhan, maka berpuasalah 30 hari kecuali sebelum itu kalian melihat hilal.” (HR. At Thahawi, Ahmad dan Ath Thabrani)

4. Rasulullah saw. bersabda : “Puasalah karena melihatnya (hilal) dan berbukalah karena melihatnya. Jika awan menghalangi kalian sempurnakanlah tiga puluh hari. Jika dua orang saksi mempersaksikan (ru’yat hilal) maka berpuasalah dan berbukalah kalian karenanya.” (HR. An Nasaa’i, Ahmad, dan Ad Daruquthni, dari Abdurrahman bin Zaid bin Al Khattab dari sahabat-sahabat Rasulullah saw). Sanadnya Hasan. Demikian menurut Syaikh Salim Al-Hilali serta Syaikh Ali Hasan dalam Shifatus Shaum Nabi saw.

Tentang persaksian atau kabar dari seseorang dengan syarat pembawa berita adalah Muslim yang adil, sebagaimana tertera dalam riwayat Ahmad dan Daraquthni. Sama saja saksinya dua atau satu sebagaimana telah dinyatakan oleh Ibnu Umar ra. ketika beliau berkata : “Manusia sedang melihat-lihat (munculnya) hilal. Aku beritahukan kepada Nabi saw. bahwa aku melihatnya. Maka Beliau saw. berpuasa dan memerintahkan manusia untuk berpuasa.” (HR. Abu Dawud, Ad Darimi, Ibnu Hibban, Al Hakim dan Al Baihaqi).


II.KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN

Allah swt berfirman dalam QS. Al Baqarah : 185

(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Keistimewaan ramadhan diantaranya :

1. Bulan Al Qur’an
Ramadhan sering disebut dengan Syahrul Qur'an (Bulan Al-Qur'an), karena awal diturunkannya Al-Qur'an adalah pada bulan ramadhan. Dengan menjadikan Al-Qur'an sebagai minhajul hayat/pedoman hidup maka manusia akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Al Qur’an akan membimbing kita untuk memilih dan memilah perkara hak dan bathil, halal dan haram, serta benar dan salah. Itulah makna firman Allah swt. dalam ayat di atas.

2. Dibukanya Pintu Syurga dan Ditutupnya Pintu Neraka
Ramadhan memberi kita peluang yang lebih besar untuk mendapatkan syurga Allah swt. Tapi tentu hal ini bukan sesuatu yang otomatis kita dapatkan bersamaan dengan datangna Ramadhan, tapi syurga Allah swt bisa kita raih manakala ramadhan ini maksimalkan untuk lebih banyak beramal shaleh dan menjauhi segala hal yang tidak bermanfaat dengan harapan hal ini akan berlanjut terus pasca ramadhan. Rasulullah saw bersabda "Jika tiba bulan Ramadhan, maka dibuka pintu-pintu syurga dan ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggu semua syaitan". (HR. Bukhari Muslim).

3. Dibelenggunya Syetan
Makna bahwa syetan dibelenggu berdasarkan hadits di atas adalah karena ramadhan menjadi bulan paling kondusif untuk beramal shaleh dan mempersempit kemaksiatan yang dihembuskan syetan

4. Dosa-dosa Diampuni
Bulan Ramadhan juga memberi keistimewaan tersendiri karena Allah mengampuni hamba-hamba-Nya yang mampu memaksimalkan ramadhan dengan sebaik-baik amal. Banyak hadits yang menerangkan tentang hgal ini, diantaranya :

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. bersabda "Barangsiapa yang berpuasa di bulan ramadhan dengan penuh iman dan ihtisab maka akan diampuni dosa-dosanya (yang kecil) yang telah lalu." (HR Bukhori dan Muslim). Makna: " Penuh iman dan Ihtisab" adalah mengimani wajibnya puasa, mengharapkan pahalanya, hatinya gembira dengan kedatangnnya dan tidak membencinya serta tidak merasa berat beramal di bulan ramadhan.

Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. Bersabda "Shalat yang lima waktu, dari jum'at ke jum'at, dari ramadhan ke ramadhan adalah penghapus dosa yang terjadi diantara rentang waktu tersebut jika menjauhi dosa besar". (HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah saw. pernah naik mimbar kemudian berkata, "Amin, Amin, Amin". Ditanyakan kepada beliau saw, "Ya Rasulullah, Engkau naik mimbar kemudian mengucapkan : Amin, Amin, Amin ?”. Nabi saw. Bersabda, "Sesungguhnya Jibril as. datang kepadaku dia berkata "Barangsiapa yang mendapati bulan ramadhan tapi tidak diampuni dosanya maka akan masuk neraka dan akan Allah jauhkan dia, katakan: "Amin", maka akupun mengucapkan “Amin”. (HR Ibnu Khuzaimah {3/192}, Ahmad {2/246, 254} dan Al Baihaqi {4/204})

5. Sebagai Perisai
Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Ibnu Majah, Rasulullah saw menyatakan bahwa puasa itu adalah benteng. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam diri manusia terdapat peperangan antara hak dan bathil, maka diperlukan benteng untuk menjaga agar jiwa selalu istiqomah dalam jalan yang hak, dan puasa menjadi salah satu dari benteng yang mengawal hal tersebut.
.
6. Dikabulkannya Do'a dan Dibebaskan dari Api Neraka
Rasulullah saw. bersabda "Allah swt. memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka setiap siang dan malam bulan ramadhan, dan setiap muslim yang berdo'a akan dikabulkan do'anya." {HR Bazzar (3142), Ahmad (2/254) Ibnu Majah (16430}

7. Digolongkan Sebagai shiddiqin dan syuhada.
Dari Amr bin Murrah Al-Juhani ra. Berkata, “Datang seorang pria yang datang kepada Nabi saw. kemudian berkata : "Ya Rasulullah, Apa pendapatmu jika aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang hak untuk diibadahi kecuali Allah, engkau adalah Rasulullah, aku shalat lima waktu, aku tunaikan zakat, aku lakukan puasa Ramadhan dan shalat tarawih di malam harinya, termasuk orang yang manakah aku ? Beliau saw menjawab : "Termasuk dari shiddiqin dan syuhada". (HR Ibnu Hibban)

Itulah beberapa keistimewaan dan fadhilah bulan ramadhan. Semoga hal ini akan makin memotivasi kita untuk mengisinya dengan amal-amal shaleh terbaik.


III.HIKMAH DAN MANFAAT PUASA

Beberapa hikmah dan manfaat puasa, menurut Ustadz Cahyadi Takariawan dalam buku Tarbiyah Ruhiah, diantaranya :

1.Mensucikan jiwa
Karena hakikat puasa adalah menahan diri untuk tidak melakukan kemaksiatan, dosa dan perbuatan sia-sia, maka saat seseorang berpuasa karena Alloh, menahan diri dari segala kenikmatan syahwati seperti makan, minum, berjima dan lainnya, maka saat itu pula seseorang mampu mengendalikan diri atas nafsunya karena biasanya penyakit hati dan kekotoran jiwa muncul saat kendali itu hilang. Bahkan saat dia sendiri, karena sedang berpuasa, kendali itu akan tetap menjaganya sehingga pahala puasa hanya Allah swt saja yang akan memberikan ganjarannya, seabagaimana hadits Nabi saw :
…dia tidak makan, tidak minum, dan tidak berhubungan dengan istrinya karena-Ku. Puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan memberinya pahala. (HR. Bukhari)

2.Mengangkat unsur ruhani di atas unsur materi
Manusia diciptakan oleh Allah swt dengan 2 unsur utama yaitu unsur materi berupa tanah dan unsur non materi berupa ruh. Unsur materi mengajak kepada kecenderungan duniawi dan sebaliknya unsur non materi mengajak kepada kecenderungan “langit”. Puasa mampu menjadikan unsur ruhani mendominasi atas unsur materi karena kendali dirinya muncul dan senantiasa merasa bersama Allah Azza Wa Jalla. Orang seperti ini akan merasakan kerinduan bertemu dengan Allah swt karena mampu merasakan kenikmatan hidup yang tidak terseret kecenderungan duniawi. Karena itulah Rasul saw bersabda :
Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan, (yaitu) ketika berbuka ia berbahagia dengan berbukanya itu, (dan) ketika bertemu dengan Rabbnya, ia berbahagia dengan puasanya itu (HR. Bukhari Muslim)

3.Mendidik kemauan untuk beramal dalam ketaatan
Allah swt memberi nikmat yang agung kepada manusia terutama nikmat kemampuan intelektual dan kepekaaan jiwa. Namun banyak manusia tidak menyadari atau malah mengabaikan nikmat ini sehingga jiwanya menjadi jiwa yang malas dan lemah. Puasa mampu memberi pelajaran bahwa suatu amal yang berat (yaitu menahan diri dari kecenderungan syahwati) mampu dijalani jika punya kemauan, motivasi yang diiringi tawakkal, sebagaimana firman Allah swt dalam QS.Ali Imran : 159

"Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya"

4.Menekan gejolak nafsu seksual
Salah satu di antara senjata syetan dalm menjerumuskan manusia adalah melalui nafsu seksual. Berbagai permasalahan moral saat ini tidak bisa dilepaskan dari nafsu seksual ini. Puasa mampu menjadi benteng untuk melawan gejolak nafsu seksual dengan mereduksi kecenderungan syahwat kepada lawan jenis. Bahkan Rasul saw memerintahkan kepada para pemuda yang belum menikah untuk mengendalikan nafsu syahwatinya dengan berpuasa sebagaimana sabdanya :
Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu nikah maka menikahlah. Sesungguhnya ia lebih dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Sedangkan barangsiapa belum mampu (menikah) maka berpuasalah, karena sesungguhnya puasa itu “pengendali” baginya .
(HR. Bukhari Muslim)

5.Menajamkan perasaan atas anugerah nikmat dari Allah swt
Kenikmatan baru terasa “nikmatnya” jika sudah menghilang. Setiap muslim bisa merasakan nikmat kenyang dan minum jika merasakan lapar dan haus. Puasa akan membuat kita senantiasa mensyukuri nikmat-nikmat dari Allah swt. Inilah yang diungkapkan Nabi saw dalam, sabdanya :
Rabbku pernah menawariku menjadikan kerikil di Makkah (menjadi) emas. Aku menjawab, “Tidak, Ya Rabb. Akan tetapi aku kenyang sehari dan lapar sehari. Apabila aku lapar, aku merendah sembari berdzikir kepada-Mu, dan apabila aku kenyang, aku memuji-Mu dan bersyukur kepada-Mu.” (HR. Ahmad dan At Tirmidzi dari Abu Umamah)

6.Mempersiapkan manusia menjadi orang yang bertaqwa
Imam Ibnu Qayyim menyatakan, “Puasa memiliki pengaruh yang menkjubkan dalam memelihara fisik, kekuatan batin dan mencegah bercampurnya berbagai makanan yang m,erusak kesxehatan. Puasa memelihara kesehatan hati dan anggota badan, serta mengembalikan lagi hal-hal yang telah dirampas oleh kekotoranm syahwat. UIa adalah sebesar-besar pertolongan untuk membangun taqwa, sebagaimana firman Allah swt dalam QS. Al Baqarah : 183

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa"


IV. AMALAN SELAMA BULAN RAMADHAN

Agar kita mampu menikmati keagungan dan keberkahan ramadhan, serta mampu merasakan hikmah dan manfaat puasa, maka ada beberapa amal yang dicontohkan Nabi saw selama bulan ramadhan. Beberapa diantaranya yaitu :

1. Berpuasa
Rasulullah saw. telah bersabda, artinya: "Setiap amal baik manusia akan dibalas sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat." Allah swt. Berfirman : "(kecuali puasa), amal ibadah ini khusus untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya, karena ia telah meninggalkan syahwat makan dan minumnya karena Aku." Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika menemui Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma kesturi." (HR Bukhari dan Muslim)

Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan agar kita mendapatkan keberkahan dari puasa yang kita jalani, yaitu dengan melaksakan sunnah Nabi yang terkait dengan hal ini, yaitu :

- Mendahulukan berbuka
“Selalu manusia itu berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.”(HR. Bukhari Muslim).

- Sebelum berbuka membaca doa yang dicontohkan Nabi saw yaitu “Dzahabadh dhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insya Allah”, yang artinya “Telah hilang dahaga dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap, Insya Allah.” (HR. Abu Dawud dalam Hisnul Muslim : 168, Shahihul Jami’ : 4/209)

- Berbuka dengan kurma atau air.
Kebiasaan Rasulullah saw., beliau berbuka dengan kurma segar. Jika tak ada, maka dengan kurma kering. Bila itupun tak ada maka dengan beberapa teguk air. (HR. Ath Thabrani)

- Mengakhirkan sahur
“Perbedaan antara puasa kami dan puasa ahli kitab yaitu makan sahur.” (HR. Muslim : 1096).
“Bersahurlah kalian, karena dalam sahur itu terdapat barakah.” (HR. Muslim : 1095).
“Kami sahur bersama Rasulullah saw., kemudian kami bangkit untuk shalat. Aku katakan kepadanya : ‘Berapa lama antara keduanya?’ Ia menjawab, “(kira-kira orang membaca) lima puluh ayat.” (HR. Muslim : 1097)

- Tidak boros dalam makan dan minum
Berlebih-lebihan adalah perbuatan syetan, bahkan sesungguhnya hakikat puasa adalah justru melatih hidup secukupnya dengan sederhana. Janganlah ketika ramadhan malah bertambahnya anggaran belanja sehingga kemudian menjadi beban dalam mencari nafkah.

2. Qiyamullail
Qiyamullail pada bulan ramadhan biasanya disebut dengan tarawih. Walau hukumnya sunat tapi Rasul saw tidak pernah meninggalkannya. Boleh dilakukan dengan berjama'ah berdasar hadits "Barangsiapa mendirikan shalat malam bersama imam sehingga selesai, dicatat baginya shalat semalam suntuk. " (HR. Ashhabus Sunan, sanad shahih). Rasul saw. juga bersabda, "Barang siapa shalat malam di bulan ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu." (HR.Bukhari dan Muslim).

3. Bersedekah
Rasulullah saw. adalah orang yang sangat dermawan, terutama bulan ramadhan. Beliau saw pernah bersabda: "Sebaik-baik sedekah adalah sedekah di bulan Ramadhan." (HR At Tirmidzi). Bentuk sedekah dibulan suci ini ialah dengan memberi makan kepada sesama muslim terutama sekali kepada para fakir miskin dan lebih khusus bagi mereka yang taat dalam beragama. Disebutkan bahwa Abdullah Ibnu Umar ra tidak berbuka kecuali bersama anak-anak yatim dan fakir miskin. Cara lain bersedekah di bulan Ramadhan ialah dengan memberi buka puasa kepada orang-orang yang berpuasa mengundang mereka berbuka bersama dan lainnya. “Dan shadaqah itu bisa memadamkan kesalahan (dosa) sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi : 2616, At Tirmidzi : 2110)

4. Tilawah dan tadabur Al Qur'an
Selama ramadhan diupayakan memperbanyak tilawah Al-Qur'an agar lebih cepat dan lebih banyak menghatamkannya, dengan tetap harus memperhatikan kaidah tilawah yang benar. Memperbanyak bacaan Al Qur'an ketika bulan Ramadhan merupakan amalan Rasulullah saw, para shahabat dan para shalihin. Selain itu, tilawah juga diiringi dengan mentadaburinya agar memahami makna dari ayat-ayat yang kita baca sehingga merasakan keagungan Al Qur'an yang pada akhirnya menjadikan jiwa semakin bertaqwa. Nabi saw pernah mengomentari para ahli shuffah (kaum Muhajirin yang tinggal di Masjid Nabawi) yang menangis karena mentadaburi Al Qur'an surat An Najm : 59-60. Beliau saw. bersabda, "Tidak akan masuk neraka orang yang menangis karena takut kepada Allah." (HR Al Baihaqi).

5. Memperbanyak dzikir dan shalat sunnah
Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa shalat fajar dengan berjama'ah lalu duduk berdzikir (mengingat) Allah sampai terbit matahari, kemudian shalat dua raka'at maka baginya pahala seperti haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna." (HR. At Tirmidzi dan dinyatakan shahih oleh Syaikh Al Albani). Jika amalan ini mendapat balasan begitu besar pada bulan-bulan biasa, apalagi pada saaat ramadhan.

6. Umrah di bulan Ramadhan
Rasulullah saw. bersabda, "Umrah di bulan Ramadhan menyamai (pahala) haji." dalam riwayat lain, "menyamai (pahala) haji bersamaku." (HR Bukhari Muslim).

7. Berusaha meraih lailatul Qadar
Keutamaan malam ini amat besar, sebagaimana firman Allah swt dalam QS. Al Qadr : 1-3

"Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan"

8. I'tikaf
I'tikaf sangat ditekankan pada sepuluh malam terakhir bulan ramadhan untuk mendapat lailatul qadar. Diriwayatkan bahwa Nabi saw. selalu melakukan i'tikaf pada setiap sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, dan pada tahun kewafatannya beliau beri'tikaf duapuluh hari. (HR. Bukhari). Aisyah ra. Menceritakan, “Adalah Rasulullah saw., jika masuk malam-malam sepuluh yang terakhir dari bulan ramadhan, (beliau saw.) menghidupkan malam, membangunkan keluarganya dan mengencangkan ikat pinggangnya.” (HR. Bukhari Muslim)

9. Memperbanyak istighfar untuk memohon ampun kepada Allah swt
Allah swt berfirman, “Dan mintalah kalian ampunan kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Muzammil : 20). Begitu pula dalam QS. Huud : 3 “Dan hendaklah kalian meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya.” Rasulullah saw. Bersabda, “Wahai manusia bertaubatlah kepada Allah dan istighfarlah kepada-Nya, maka sungguh aku beristighfar seratus kali setiap hari.” (HR. Muslim : 2702)

10. Menjauhi perbuatan maksiat dan sia-sia
Banyak kaum muslimin terutama generasi muda yang mengisi bulan ramadhan dengan perbuatan sia-sia dan maksiat seperti sibuk main kartu, nonton TV, internet (chatting, facebook, twitter, dll) dengan niat sekadar menghabiskan waktu, membaca komik atau novel, nongkrong, window shopping di mall, menyalakan kembang api dan petasan untuk membangunkan sahur, game on line, serta perbuatan tak bermakna lainnya.


V.FIQH YANG TERKAIT DENGAN PUASA

1. Rukun Puasa
Niat, yaitu berkehendak dalam hati untuk melakukan ibadah puasa. Rasulullah saw. bersabda: "Barang siapa tidak tidak meniatkan puasa sejak malam hari maka tidaklah sah puasanya." (HR. Tirmidzi). Sedangkan untuk puasa sunnah, niatnya boleh dilakukan pada pagi hari, dengan syarat ia belum makan atau minum apapun, berdasarkan hadis riwayat Aisyah ra., bahwasanya beliau berkata: "Suatu hari Rasulullah mendatangiku dan bertanya, “Apakah engkau mempunyai makanan?” Aku menjawab tidak. Kemudian beliau berkata, “Kalau begitu aku berpuasa saja." (HR. Muslim)
Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga matahari tenggelam.

2. Waktu Memulai dan Mengakhiri Puasa di Bulan Ramadhan
"Dan makan dan minumlah sehingga terang kepadamu benang putih dari benang hitam dari fajar” (HR Bukhori). Menentukan kapan waktu memulai puasa adalah dengan memahami hakikat fajar. Rasulullah saw. menjelaskan bahwa ada 2 macam fajar, berdasarkan sabdanya :

Dari Ibnu Abbas ra., Rasulullah saw. bersabda "Fajar itu ada dua, yang pertama tidak mengharamkan makan (bagi yang puasa), tidak halal shalat ketika itu, yang kedua, mengharamkan makan dan telah dibolehkan shalat ketika terbit fajar tersebut.
(HR Ibnu Khuzaimah : 3/210, Al Hakim : 1/191, 495, Ad Daruquthni : 2/165, Al Baihaqi : 4/261, dari jalan Sufyan dari Ibnu Juraij dari Atha' dari Ibnu Abbas).

Dari hadits tadi kita mendapatkan 2 kesimpulan tentang fajar, yaitu :
1. Fajar Kadzib, tidak dibolehkan ketika itu shalat subuh, dan belum diharamkan bagi yang berpuasa untuk makan dan minum
2. Fajar Shadiq, fajar dimulainya puasa sehingga diharamkan makan bagi yang puasa, dan sudah boleh melaksanakan shalat subuh

Sedangkan saat berbuka adalah ketika senja tiba yang ditandai dengan bersamaan masuknya waktu shalat maghrib.

3. Hal-Hal yang Membatalkan Puasa
- Makan dan minum dengan sengaja. Adapun yang tidak disengaja maka tidak membatalkan puasa. Rasulullah bersabda: "Barangsiapa lupa, kemudian ia makan dan minum padahal ia sedang berpuasa maka hendaknya ia menyempurnakan puasanya. Itu berarti Allah swt. yang menjamunya dengan makanan dan minuman." (HR. Bukhari Muslim)
- Memuntahkan isi perut dengan sengaja. Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang muntah tanpa sengaja padahal ia sedang berpuasa maka tidaklah ia wajib mengqodho puasanya, tapi barangsiapa sengaja muntah maka ia harus mengqodho puasanya."
- Berhubungan badan dengan sengaja, baik dengan mengeluarkan air mani ataupun tidak
- Onani dan masturbasi di saat berpuasa.
- Haid dan nifas.
- Hilang akal seperti gila
- Murtad

4. Puasa yang Dilarang
- Dua Hari Raya
Para ulama telah sepakat atas haramnya berpuasa pada kedua hari raya, baik puasa fardu maupun puasa sunnah, berdasakan hadis Umar ra, "Sesungguhnya Rasulullah saw melarang puasa pada kedua hari ini. Adapun hari raya Idul fitri, ia merupakan hari berbuka dari puasamu, sedang hari raya Idul adha maka makanlah hasil kurbanmu." (HR Ahmad dan imam empat)

- Hari-Hari Tasyriq
Hari tasyrik adalah tiga hari berturut-turut setelah Idul adha (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah), berdasakan riwayat Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw. mengutus Abdullah bin Hudzaifah berkeliling kota Mina untuk menyampaikan, “Janganlah kamu berpuasa pada hari ini karena ia merupakan hari makan minum dan berzikir kepada Allah." (HR Ahmad).

- Berpuasa pada Hari Jumat Secara Khusus ataupun hari lainnya secara khusus
Dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah saw masuk ke rumah Juwairiyah binti Harits pada hari Jumat sedangkan ia sedang berpuasa. Lalu Nabi saw. bertanya kepadanya, "Apakah engkau berpuasa kemarin?" Dia menjawab, "Tidak", dan besok apakah engkau bermaksud ingin berpuasa? "Tidak," jawabnya. Kemudian Nabi bertanya lagi, dia menjawab tidak pula. "Kalau begitu, berbukalah sekarang!" (HR Ahmad dan An Nasaa'i)
Diriwayatkan dari Amir Al Asy'ari, dia berkata, Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya hari Jumat itu merupakan hari rayamu, karena itu janganlah kamu berpuasa pada hari itu, kecuali jika kamu berpuasa sebelum atau sesudahnya!" (HR Al Bazzar dengan sanad hasan).
Dari Jabir ra bahwa Nabi saw bersabda, "Janganlah kamu berpuasa pada hari Jumat, kecuali jika disertai oleh satu hari sebelumnya atau satu hari sesudahnya." Dan menurut lafal Muslim: "Janganlah kamu mengkhususkan malam Jumat di antara malam-malam itu buat bangun beribadah, dan jangan kamu khususkan hari Jumat itu di antara hari-hari lain untuk berpuasa, kecuali bila bertepatan dengan puasa yang dilakukan oleh salah seorang di antaramu!" (HR. Bukhari Muslim)

- Berpuasa pada Hari yang Diragukan
Dari Ammar bin Yasir ra berkata, "Barangsiapa yang berpuasa pada hari yang diragukannya, berarti ia telah durhaka kepada Abul Qasim (Muhammad saw)." (HR Ashabus Sunan)
Dari Abu Hurairah ra., Nabi saw bersabda, "Janganlah kamu mendahului puasa ramadhan itu dengan sehari dua hari, kecuali jika bertepatan dengan hari yang biasa dipuasakan, maka bolehlah kamu berpuasa pada hari itu." (HR Jamaah)

- Berpuasa Sepanjang Masa
"Tidaklah berpuasa, orang yang berpuasa sepanjang masa." (HR Ahmad, Bukhari, dan Muslim)

- Berpuasa Bukan Karena Allah swt.
Ada orang yang berpuasa karena ingin mendapat ilmu tertentu atau memperingati hari kelahirannya ataupun karena hal lainnya, maka hal ini termasuk syirik yang dilaknat oleh Allah swt.

5. Puasa Sunnah
- Enam Hari pada Bulan Syawal
Dari Abu Ayyub al-Anshari bahwa Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan lalu mengiringinya dengan enam hari dari bulan Syawal, maka seakan-akan dia telah berpuasa selama satu tahun (sepanjang masa)". (HR. Jamaah kecuali jamaah ahli hadis kecuali Bukhari dan An Nasaa'i)

- Puasa 9 Dzul Hijjah (Arafah) bagi selain orang yang melaksanakan Haji
Dari Abu Qatadah ra bahwa Rasulullah saw bersabda, "Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu satu tahun yang telah berlalu dan satu tahun yang akan datang." (HR Jamaah kecuali Bukhari dan At Tirmidzi).
Dari Hafshah ra, dia berkata, "Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah saw, yaitu puasa Asyura, puasa sepertiga bulan (yakni bulan Dzul Hijjah), puasa tiga hari dari tiap bulan, dan shalat dua rakaat sebelum Subuh." (HR Ahmad dan An Nasaa'i)

-Puasa Tasu'a dan 'Asyura atau Tanggal 9 dan 10 Muharram
Dari Aisyah ra, dia berkata, "Hari Asyura adalah hari yang dipuasakan oleh orang-orang Quraisy di masa jahiliyah, Rasulullah saw. juga biasa berpuasa. Dan tatkala datang di Madinah, beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang-orang untuk turut berpuasa. Maka, saat diwajibkan puasa ramadhan beliau bersabda, 'Siapa yang ingin berpuasa, hendaklah ia berpuasa dan siapa yang ingin meninggalkannya, hendaklah ia berbuka." (HR. Muttafaq ‘alaihi)
Dari Ibnu Abbas ra, dia berkata, "Nabi saw datang ke Madinah lalu beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura, maka Nabi bertanya, “Ada apa ini?” Mereka menjawab, hari Asyura itu hari baik, hari Allah menyelamatkan Nabi Musa saw dan Bani Israil dari musuh mereka sehingga Musa as berpuasa pada hari itu. Kemudian, Nabi saw bersabda, “Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kamu”, lalu Nabi saw berpuasa pada hari itu dan menganjurkan orang agar berpuasa pada hari itu. " (HR. Muttafaq ‘alaihi)
Dari Ibnu Abbas ra, dia berkata, "Tatkala Rasulullah saw berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan orang-orang agar berpuasa pada hari itu, mereka berkata, "Ya Rasulullah, ia adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nashrani," maka Nabi saw bersabda, "Jika datang tahun depan, insya Allah aku berpuasa pada hari kesembilan (dari bulan Muharram)." Ibnu Abbas ra berkata, "Maka belum lagi datang tahun depan, Rasulullah saw sudah wafat." (HR Muslim dan Abu Daud).
Para ulama menyebutkan bahwa puasa Asyura' itu ada tiga tingkat, yaitu : Tingkat pertama, berpuasa selama tiga hari yaitu hari kesembilan, kesepuluh dan kesebelas. Tingkat kedua, berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh. Tingkat ketiga, berpuasa hanya pada hari kesepuluh saja.

- Berpuasa pada Sebagian Besar Bulan Sya'ban
Dari Usamah bin Zaid ra berkata, Aku berkata, "Ya Rasulullah, tidak satu bulan yang engkau banyak melakukan puasa daripada bulan Sya'ban !" Nabi menjawab: "Bulan itu sering dilupakan orang, karena letaknya antara Rajab dan Ramadhan, sedang pada bulan itulah amal-amal manusia diangkat (dilaporkan) kepada Allah Rabbul 'Alamin. Maka, aku ingin amalku dibawa naik selagi aku dalam keadaan berpuasa." (HR An Nasaa'i)

- Berpuasa pada Hari Senin dan Kamis
Hal ini didasarkan pada hadits Abu Hurairah ra, bahwa Nabi saw lebih sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis, lalu orang-orang bertanya kepadanya mengenai sebab puasa tersebut. Lalu Nabi saw menjawab, "Sesungguhnya amalan-amalan itu dipersembahkan pada setiap Senin dan Kamis, maka Allah swt. berkenan mengampuni setiap muslim, kecuali dua orang yang bermusuhan, maka Allah swt. berfirman, "Tangguhkanlah kedua orang (yang bermusuhan ) itu!" (HR Ahmad)
Dalam shahih Muslim diriwayatkan bahwa Nabi saw ditanya orang mengenai berpuasa pada hari Senin, maka beliau saw. bersabda, "Itu hari kelahiranku dan pada hari itu pula wahyu diturunkan kepadaku." (HR Muslim)

- Berpuasa Tiga Hari Setiap Bulan (Ayyamul Bidh)
Dari Abu Dzarr Al Ghiffari ra berkata, "Kami diperintah Rasulullah saw untuk melakukan puasa tiga hari dari setiap bulan, yaitu hari-hari terang bulan, yaitu tanggal 13, 14 dan 15, sambil Rasul saw bersabda, “Puasa tersebut seperti puasa setahun (sepanjang masa)" (HR An Nasaa'i)

- Puasa Daud (Berpuasa selang seling)
Dari Abdullah bin Amr berkata, Rasulullah saw telah bersabda, "Puasa yang paling disukai Allah swt. adalah puasa Daud dan shalat yang paling disukai Allah swt. adalah shalat Daud. Ia tidur seperdua (separuh) malam, bangun sepertiganya, lalu tidur seperenamnya, dan ia berpuasa satu hari lalu berbuka satu hari."


VI.HADITS-HADITS BERMASALAH YANG BERKAITAN DENGAN PUASA DAN BULAN RAMADHAN

Banyak hadits-hadits dhaif bahkan maudhu sering disebutkan terutama menjelang dan saat bulan ramadhan. Setiap muslim hendaklah memiliki ilmu tentang hal ini agar tidak melakukan kekeliruan menisbatkan sesuatu kepada Rasul saw padahal sebenarnya bukan dari Rasul saw, sebagaimana sabda Rasulullah saw “Barangsiapa menceritakan dariku satu hadits yang dianggap dusta, maka dia termasuk pendusta.”

Asy Syaikh Al Qasimi dalam Kitab Qawaid At Tahdits : 94 menyatakan tentang penggunaan hadits dhaif, yaitu tidak diamalkan secara mutlak, baik dalam masalah ahkam maupun fadhail al amal. Diceritakan oleh Ibnu Sayyidin Nas dalam ‘Uyunul Atsar dari Yahya bin Ma’in dalam Fathul Mughits beliau menyandarkannya kepada Abu Bakar bin Al Arabi. Ini juga merupakan pendapat ImamBukhari, Muslim, dan Ibnu Hazm.

Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani mendukung hal tersebut di atas dengan menyatakan :
1. Hadits dhaif hanya mendatangkan sangkaan yang salah (dhanul marjuh). Tidak boleh beramal dengannya berdasarkan kesepakatan. Barangsiapa mengecualikan boleh beramal dengan hadits dlaif dalam fadlailul a’mal, hendaknya dia
mendatangkan bukti.
2. Terkait penggunaan hadits dhaif dalam fadhail al amal, yaitu amal-amal yang telah disyariatkan berdasarkan hadits shahih, kemudian ada hadits dhaif yang menyertainya yang menyebutkan pahala khusus bagi orang yang mengamalkannya, maka hadits dhaif dalam keadaan semacam ini boleh diamalkan, karena hal itu bukan hanya pensyariatan amal itu semata sebagai keterangan tentang pahala khusus yang diharapkan oleh pelakunya.
3. Orang yang beramal dengannya meyakini bahwa hadits itu dhaif dan tidak memasyhurkannya sehingga orang tidak beramal dengan hadits tersebut dan mensyariatkan apa yang tidak disyariatkan

Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani juga memberi 3 syarat diperbolehkannya beramal dengan hadits dhaif :
1. Haditsnya tidak termasuk hadits maudhu’
2. Orang yang mengamalkannya mengetahui bahwa hadits itu dhaif.
3. Tidak memasyhurkan beramal dengannya.

Menurut Prof. KH. Ali Mustafa Ya’qub, MA. dalam buku Hadis-hadis Bermasalah : 116, beliau menyatakan bahwa hadits dhaif syadid (sangat parah tingkat kedhaifannya tetap tidak bisa dipakai dalil untuk amalan apapun, termasuk dalam hal fadhail al amal. Menurutnya, hadits yang termasuk dhaif syadid adalah maudhu, matruk dan munkar

Setelah kita mengetahui keberadaan posisi hadits-hadits dhaif dalam beramal, maka mari kita telaah beberapa hadits yang sering disebutkan menjelang dan selama bulan ramadhan di tengah masyarakat muslim Indonesia.

Hadits ke-1 :

“Seandainya hamba-hamba itu mengetahui apa yang ada di bulan ramadhan, niscaya umatku berangan-angan agar ramadhan setahun penuh. Sesungguhnya syurga dihiasi untuk ramadhan dari ujung tahun ke tahun berikutnya.” .

Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah : 1886, Ibnul Jauzi dalam kitab Al Maudhu’at : 2/188-189, Abu Ya’la dalam Musnadnya sebagaimana di dalam Al Mathalib Al ‘Aliyah (Qaf 46/Alif Ba/naskah manuskrip) dari jalan Jarir bin Ayub Al Bajali dari Sya’bi dari Nafi’ bin Bardah dari Abu Mas’ud Al Ghifari).

Takhrij : Hadits ini maudhu’, cacatnya pada Jarir bin Ayub. Ibnu Hajar menyebutkan biografinya dalam Lisanul Mizan : 2/101 dan berkata : “Dia terkenal dengan kelemahannya.” kemudian Ibnu Hajar menukil ucapan Abu Nu’aim tentang dia : “Dia pemalsu hadits.” Sedang dari Imam Bukhari : “Dia meriwayatkan hadits mungkar.” dan dari Nasaa’i : “Dia matrukul hadits” (ditinggalkan haditsnya). Ibnul Jauzi menghukumi dia sering memalsukan hadits.

Hadits ke-2 :

“Wahai manusia, kalian telah dinaungi bulan yang agung, bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Allah menjadikan puasa pada bulan itu sebagai kewajiban dan shalat malam sebagai sunnah. Barangsiapa bertaqarub di dalamnya dengan satu kebaikan, maka dia seperti menunaikan suatu kewajiban pada bulan lain … Ramadhan adalah bulan yang awalnya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan dan akhirnya adalah pembebasan dari api neraka … .”

Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah :1887, Al Muhamili : 293, Al Ashbahani dalam At Targhib (Qaf/178, Ba/naskah manuskrip) dari jalan Ali bin Zaid bin Jad’an dari Sa’id bin Al Musayyib dari Salman.

Takhrij : Sanad hadits ini maudhu, karena kelemahan Ali bin Zaid. Ibnu Sa’ad berkata : “Dia (Ali bin Zaid) lemah, tidak dapat dijadikan hujah.” Ahmad bin Hambal berkata : “Dia dhaif.” Ibnu Abi Haitsamah berkata : “Dia dhaif dalam segala hal.” Ibnu Khuzaimah berkata : “Aku tidak berhujah dengannya karena hapalannya jelek.” Demikian dalam Tahdzibut Tahdzib : 7/322-323. Ibnu Khuzaimah berkata setelah meriwayatkan hadits tersebut, dengan ucapan : “Jika hadits ini shahih.” Ibnu Hajar berkata dalam Al Athraf : “Tidak diperselisihkan tentang Ali bin Zaid bin Ja’ad, dia adalah dhaif.” Ibnu Abi Hatim menukil dari ayahnya (Abu Hatim) di dalam I’lalul Hadits 1/249 : “Hadits ini mungkar.”

Selain kelemahan dari sisi sanad, hadits tersebut matannya juga bertentangan dengan hadits shahih ini : Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. bersabda "Barangsiapa yang berpuasa di bulan ramadhan dengan penuh iman dan ihtisab maka akan diampuni dosa-dosanya (yang kecil) yang telah lalu." (HR Bukhori dan Muslim). Puasa hanya mengampuni ash shagaair/dosa kecil, sedangkan al kabaair/dosa besar hanya bias diampuni dengan bertaubat kepada Allah swt

Hadits ke-3 :

“Puasalah kalian, niscaya kalian sehat.”

Ini adalah potongan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Adi dalam Al Kamil : 7/2521 dari jalan Nahsyal bin Said dari Ad Dhahhak dari Ibnu Abbas ra. Nahsyal adalah matruk, dia berdusta dan Ad Dhahhak tidak mendengar langsung dari Ibnu Abbas ra. Diriwayatkan pula oleh At Thabrani dalam Al Ausath (1/Qaf-69/Alif-Majma’ul Bahrain). Demikian pula Ibnu Bukhari dalam Juz’u-nya sebagaimana dalam Syarhul Ihya’ : 7/401 dari jalan Muhammad bin Sulaiman bin Abu Dawud dari Zuhair bin Muhammad dari Suhail bin Abu Shalih dari Abu Hurairah ra.

Takhrij : Sanad hadits ini dhaif. Abu Bakar Al Atsram berkata : “Aku mendengar Ahmad berkata, ‘mereka (orang-orang Syam) meriwayatkan beberapa hadits mungkar dari Zuhair’.” Abu Hatim berkata : “Hapalan Zuhair jelek. Haditsnya ketika di Syam lebih mungkar daripada haditsnya di Irak karena hapalannya jelek.” Al Ajali berkata : “Hadits-hadits yang diriwayatkan oleh penduduk Syam darinya tidak menakjubkan aku.” Demikian dalam Tahdzibul Kamal 9/417. Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid dalam Kitab Shifat Shaum Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam fi Ramadhan mengatakan bahwa Muhammad bin Sulaiman adalah penduduk Syam. Biografinya terdapat dalam Tarikh Dimasyk (15/Qaf 386/naskah manuskrip). Riwayatnya dari Zuhair - sebagaimana ditegaskan oleh para imam - adalah mungkar. Di antaranya adalah hadits ini.

Hadits ke-4 :

“Barangsiapa membatalkan (puasanya) satu hari dari bulan Ramadhan tanpa udzur dan sakit, maka tidak dapat diqadha’ walaupun dia puasa sepanjang tahun.”

Hadits ini disebutkan oleh Imam Bukhari dalam Shahih-nya (Fathul Bari 4/160) secara mu’allaq (tanpa sanad). Disebutkan sanad-sanadnya oleh Ibnu Khuzaimah dalam Shahih-nya : 1987, At Tirmidzi : 723, Abu Dawud : 2397, Ibnu Majah : 1672, An Nasaa’i dalam Al Kubra, sebagaimana dalam Tuhfatul Asyraf :10/373, Al Baihaqi : 4/228, Ibnu Hajar dalam Ta’liqut Ta’liq : 3/170 dari jalan Abul Muthawwis dari ayahnya dari Abu Hurairah ra. Ibnu Hajar berkata dalam Fathul Bari 4/161 : Takhrij : “Hadits ini banyak diperselisihkan pada Habib bin Abi Tsabit, sehingga hadits ini memiliki tiga ‘ilat (cacat), yaitu : Idhtirab (sanadnya goncang), keadaan Abul Muthawwis majhul (tidak dikenal), Abul Muthawwis mendengar dari ayahnya dari Abu Hurairah ra diragukan. Ibnu Khuzaimah setelah meriwayatkan hadits ini berkata dengan ucapan “Aku tidak mengetahui siapa Ibnul Muthawwis dan ayahnya.” Sehingga hadits ini juga dhaif.

Hadits ke-5 :

"Orang yang berpuasa itu tetap di dalam ibadah meskipun ia tidur di atas kasurnya".

Takhrij : Sanad Hadits ini Dho'if, karena di sanadnya ada Yahya bin Abdullah bin Zujaaj dan Muhammad bin Harun bin Muhammad bin Bakkar bin Hilal. Kedua orang ini majhul karena tidak dijumpai keterangan tentang keduanya di kitab-kitab Jarh Wat Ta'dil (yaitu kitab yang menerangkan cacat/cela dan pujian tiap-tiap rawi hadits). Selain itu dalam sanad hadits ini juga ada Hasyim bin Abi Hurairah Al Himsi seorang rawi yang juga majhul.
Hadits yang semakna dengan ini juga diriwayatkan oleh Ad Dailami dalam kitabnya, Musnad Firdaus dari jalan Anas bin Malik yang lafadz sebagai berikut :

"Orang yang berpuasa itu tetap di dalam ibadah meskipun ia tidur diatas kasurnya".

Takhrij : Sanad hadits ini Maudhu', karena ada seorang rawi bernama Muhammad bin Ahmad bin Suhail. Dia ini seorang yang pemalsu hadits, demikian diterangkan Imam Dzahabi di kitabnya Adh-Dhuafa.

Hadits ke-6 :

"Puasa itu setengah dari pada sabar, dan atas tiap-tiap sesuatu itu ada zakatnya, sedang zakat badan itu ialah puasa".

Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam kitab Su'abul Iman dari jalan Abu Hurairah.
Takhrij : Hadits ini sangat dhaif, karena dalam sanadnya ada perawi bernama Muhammad bin ya'kub. Dia mempunyai riwayat-riwayat yang munkar. Demikian diterangkan oleh Imam Dzahabi di kitabnya Adh Dhuafa. Selain itu juga terdapat rawi Musa bin 'Ubaid. Imam Ahmad berkata tentangnya, “Tidak boleh diterima riwayat dari padanya” (Faidhul Qodir : 5201).

Hadits ke-7 :

“Tidurnya orang yang berpuasa itu ibadah, diamnya adalah tasbih, amalnya dilipatgandakan (pahalanya), doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni”

Hadits tersebut diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam kitab Syu’ab Al Iman, kemudian dinukil oleh Imam As Suyuthi dalam Al Jami Ash Shagir.

Takhrij : Menurut Imam Baihaqi, dalam sanad hadits tersebut ada rawi yang dhaif yaitu Ma’ruf bin Hisan. Selain itu juga terdapat Sulaiman bin Amr An Nakha’i, seorang rawi yang lebih dhaif dari Ma’ruf bin Hisan. Menurut Ahmad bin Hambal, Sulaiman bin Amr An Nakha’i adalah pemalsu hadits, sedang Yahya bin Ma’in menilainya “manusia paling dusta di dunia ini”. Imam Bukkhari menilainya matruk, serta Imam Al Hakim menilainya sebagai pemalsu hadits. Artinya status hadits ini maudhu. Selain itu, matannya juga bermasalah karena mendorong orang untuk bermalas-malasan di bulan ramadhan serta berlomba-lomba tidur di siang hari.

Hadits ke-8 :

“Siapa bergembira dengan masuknya bulan ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka”

Hadits ini terdapat dalam kitab Durratun Nashihin, karya Utsman Al Khubbani. Sebuah kitab yang menurut banyak para ulama hadits dikatakan banyak memuat hadits-hadits dhaif bahkan maudhu.

Takhrij : Dalam kitab tersebut tidak disebutkan siapa perawinya dan bagaimana kualitasnya. Begitu pula dalam kitab-kiyab hadits yang masyhur, hadits ini tidak ditemukan sama sekali, sehingga status hadits ini adalah maudhu. Selain itu, matannya juga bermasalah, karena memudahkan orang untuk terbebas dari api neraka. Tak ada satupun nash shahih yang menyatakan “hanya dengan bergembira datangnya ramadhan maka seseorang akan diharamkan jasadnya dari api neraka”. Coba bayangkan, para pedagang kolak, pedagang es buah, bahkan pemilik grosir sembako yang mayoritas orang non muslim bergembira dengan datangnya ramadhan (karena dagangannya makin laku), akan begitu mudahnya terbebas dari api neraka. Padahal orang yang berpuasa dengan sungguh-sungguh pun hanya akan mendapat ampunan dari dosa-dosa kecil saja (HR. Bukhari Muslim). Wuahh, uenak tenaaaaan.

Itulah beberapa dia antara hadits-hadits yang bermasalah seputar puasa dan bulan ramadhan yang sering disebutkan di tengah umat muslim di Indonesia.


VII.MAROJI

1.Al Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, An Nawawi, Al Maktabah As Salafiyah, Madinah
2.At Targhib wat Tarhib, Al Mundziiri, Darul Maktabah Al Hayah, Beirut, 1411 H/1990 M
3.Bulugh Al Maram min Fatawa Ash Shiyam As-ilah Ajaba 'alaiha Asy Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi'i, Al Maktabah As Salafiyyah Ad Da'wiyyah
4.Faidh Al Qadir, Muhammad Abdur Ra’uf Al Minawi, Darul Fikr
5.Fathul Baari, Ibnu Hajar Al Atsqalani, Maktabah Al Kulliyat Al Azhariyah, Kairo, 1398 H/1978 M
6.Fadhailu Syahri Ramadhan, Ibnu Syahin
7.Fiqhus Sunnah, Sayyid Sabiq
8.Hadis-hadis Bermasalah, Prof. KH. Ali Mustafa Yaqub, MA., Pustaka Firdaus, Cetakan keempat, September 2006
9.Keakhwatan 4 : Tarbiyah Ruhiyah “Menumbuhkan Potensi Fitrah, Memberdayakan Potensi Iman, Cahyadi Takariawan dan Wahid Ahmadi, Era Intermedia, Cetakan Ketiga, Rabi’ul Akhir 1429 H/April 2008 M
10.Shifat Shaum Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam fi Ramadhan, Salim Al Hilali dan Ali Hasan Abdul Hamid, http://www.vbaitullah.or.id/
11.Silsilah Al Ahaadits Adh Dha’ifah wal Maudhu’ah, Maktabah Al Ma’arif, Riyadh, 1412 H/1992 M

Oleh : Ustadz Suherman, S. Ag.

Cari Blog Ini